Hi! I'm come back setelah beberapa hari nggak muncul di blog haha.
Oke kali ini aku mau berbagi pengalaman aja ya sama kalian kalian. Selamat membaca and enjoyed in my blog;)))
Eitsss.. jangan berpikiran yang aneh-aneh dulu ya. Dari judulnya kalian pasti ngira ini tentang cinta? Bukan kok, bukan sama sekali.. aku mau flashback dulu sedikit. Ini pengalaman aku waktu aku masih duduk di bangku kelas 6 SD. Pengalaman yang cukup mengerikan, menantang uji nyali dan bertaruh nyawa. Udah ya pendahuluannya nanti kalo dilanjutin malah nggak selesai selesai. Masih penasaran? oke dimulai.
Seperti biasanya, sekolah sdku selalu rutin mengadakan acara akhir tahun. Dan kali ini acara dikemas lebih beda, menyimpan banyak kenangan, dan menantang. Yap! Bisa disebut Outbond Training. Untuk kesempatan kali ini "Songa Adventure" adalah tempat pilihan agenda ruitn tahunan sekolahku. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari. Kami, siswa kelas 6 harus jauh dari keluarga selama dua hari dan berkumpul dengan teman-teman dan beberapa ustad ustadah. Songa Adventure adalah tempat pusat pelatihan Rafting di Pakelan Probolinggo. Emang sih di pos sebelumnya aku suda pernah cerita tentang Songa Adventure tapi kali ini beda ceritanya, teman.
Key, lanjut! Hari kedua Outbond, agenda kegiantannya adalah rafting. Base Camp kami jauh dari tempat start rafting, jadi kita harus menggunakan pick up untuk sampai di tujuan start rafting. Setelah semua siap dengan perlengkapan masing-masing, satu persatu boat melaju mengarungi sungai yang penuh batu batuan dan arus yang cukup deras.
Di tengah perjalanan kami berhenti sejenak untuk menikmati degan dan makanan tradisional hehe maaf lupa apa namanya. Setelah semua selesai makan dan minum kami berangkat lagi meneruskan perjalanan. Nggak lama setelah tempat pemberhentian, kelompok boat ustad Achung (termasuk aku sendiri) sempat terjadi pelanggaran aturan. Salah satu peserta sebut aja, Bella asyik makan degan padahal sudah diatas perahu. Ketika bergerak, Vira tergelitik ingin mencicipi degan Bella. Tapi reflek mendadak, boat terpelanting dan Vira nggak siap dengan pegangannya, maka ia terlempar keluar boat dan terbawa arus. Syukur untungnya Vira bisa diselamatkan oleh tim instruktur. Dan Vira bisa kembali ke kelompok boat Ustad Achung.
Oke lanjut perjalanan. Kami menikmati perjalanan dengan senang. Kami bisa melawati diantara batuan yang besar dan arus yang sangat deras. Jarak berapa meter sebelum tempat finish kami semua disuruh tim instruktur untuk turun dari boat dan berenang menuju tempat finish. Setelah sampai di tempat finish, kami membawa dayung dan perlengkapan rafting ke daratan. Dan kami sudah diberitahu agar segera ke darat dan jangan berguaru di tepi sungai bisa bisa nanti terbawa arus. Aku langsung menuju darat dengan membawa perlengkapan raftingku.
Tapi tak jauh aku berjalan, Vira manggil aku untuk minta bantuan. Pada saat itu aku liat celana dia melorot dan sepertinya keberatan membawa dayung. Segera aku menghampiri dia dan menaikkan celananya. Dan waktu itu juga ada 2 orang temanku sedang bergurau disamping aku sama Vira. Salah satu diantara 2 orang itu ada yang jatuh dan terbawa arus, dia memegangi bajuku dan tangan teman satunya, yaudalah akhirnya air membawa kita bersamanya....
Kami sudah teriak teriak minta tolong tetep aja nggak ada yang hiraukan. Malah temen temen menertawakan kita dikiranya kita hanya bercanda. Cukup jauh dari tempat finish barulah instruktur dan guru guru sadar bahwa kita terbawa arus. Segera mereka menghampiri kami dan menolong kami membawa ke daratan.
Sekian=)) thanks for reading my post and I hope you can enjoy with my blog;*
No comments:
Post a Comment