Es krim adalah sebuah makanan beku dibuat dari produk dairy seperti krim (atau sejenisnya), digabungkan dengan perasa dan pemanis. Campuran ini didinginkan dengan mengaduk sambil mengurangi suhunya untuk mencegah pembentukan kristal es besar. Tradisionalnya, suhu dikurangi dengan menaruh campuran es krim ke sebuah wadah dimasukkan ke dalam campuran es pecah dan garam. Garam membuat air cair dapat berada di bawah titik beku air murni, membuat wadah tersebut mendapat sentuhan merata dengan air dan es tersebut.
Meskipun istilah es krim sering digunakan untuk menunjuk ke "dessert" beku dan makanan ringan, tapi sebenarnya digunakan unuk menunjuk ke "dessert" beku dan makanan ringan yang terdiri dari lemak susu. Banyak negara, termasuk Amerika Serikat, membatasi penggunaan istilah tersebut berdasarkan kuantitas dari bahan dasar makanan tersebut.
Banyak orang yang beranggapan makan es krim itu tidak baik, apalagi banyak perempuan yang enggan makan es krim karena takut gemuk. Komposisi es krim yang mengandung energi, protein, dan lemak jenuh selalu dituding sebagai biang keladi kegemukan. Padahal, komposisi energi pada es krim hanyalah sekitar 10% saja dari total kebutuhan lemak setiap harinya, jadi merupakan mitos yang salah apabila es krim dianggap sebagai penyebab obesitas.
Es krim termasuk dalam kelompok hidangan beku yang memiliki tekstur semipadat dan memiliki nilai gizi tinggi. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan es krim di antaranya: lemak susu, padatan susu tanpa lemak (skim), krim, gula pasir, bahan penstabil, pengemulsi, dan pencita rasa. Sedikitnya 100 gram es krim yang berbahan susu memiliki 110-130 kalori dengan kandungan protein 2.5 – 3 gram.
Karena banyak mengandung susu yang kaya akan laktoferin dan sitokin, maka mengkonsumsi es krim sebenarnya dapat meningkatkan kekebalan tubuh kita terhadap penyakit, termasuk juga influenza. Ironisnya, selama ini es krim justru dianggap sebagai penyebab flu, batuk, dan pilek. Padahal, pada saat kita menyantap es krim, lelehan es krim yang masuk ke dalam mulut dipengaruhi oleh suhu tubuh, sehingga suhunya pun sudah tidak dingin lagi.
Larangan memakan es krim pada saat sakit juga termasuk anggapan yang salah. Pada saat sakit, tubuh kita membutuhkan banyak cairan agar terhindar dari dehidrasi. Es krim merupakan salah satu hidangan yang dapat menyediakan banyak cairan bagi tubuh kita. Pengecualian adalah bagi penderita radang tenggorokan, asma, maupun amandel karena berpotensi untuk kambuh.
So, tidak ada lagi alasan untuk menghindari es krim. Sudah nikmat bin lezat, menyegarkan dan menyehatkan pula.
So, tidak ada lagi alasan untuk menghindari es krim. Sudah nikmat bin lezat, menyegarkan dan menyehatkan pula.
Tetapi disisi lain es krim mempunyai sisi negatif dan positifnya , langsung saja
Sebuah reklame produk es krim di jalan bisa membuat perut terasa keroncongan dan sulit untuk berhenti makan walau perut sudah kenyang? Hati-hati, bisa jadi kadar manis makanan telah membuat Anda kecanduan. Sebuah penelitian yang dilakukan UT Southwestern Medical Center, Amerika Serikat menemukan bahwa lemak dari beberapa makanan seperti burger dan es krim dapat mempengaruhi otak Anda. Pada dasarnya, manusia akan berhenti makan ketika ia sudah merasa cukup. Namun jika yang dimakan terasa begitu nikmat, maka sulit pula untuk berhenti walaupun perut sudah tidak mampu lagi menampungnya. Hal ini dikarenakan molekul lemak tersebut memicu otak untuk mengirim pesan ke sel-sel tubuh untuk mengabaikan sinyal hormon penekan selera makan. Hormon-hormon yang ditekan tersebut adalah leptin dan insulin. Para peneliti juga menemukan jenis molekul lemak tertentu pada daging sapi, mentega, keju, dan susu yang dapat 'menghipnotis' otak Anda agar tidak berhenti makan.
Dampak negatif es krim untuk kesuburan wanita:
Di balik kelezatan es krim ada sebuah dampak buruk yang mungkin belum banyak orang tahu, yakni mengurangi kesuburan. Ah, masa sih? Meski agak sulit dipercaya, namun sebuah penelitian yang dibuat oleh peneliti dari Nurses Health Study Harvard School of Public Health, AS, ini menyebutkan bahwa terlalu banyak es krim dan produk makanan lain yang mengandung susu bisa meningkatkan risiko infertil. Menurut para peneliti tersebut, perempuan yang mengonsumsi dua atau lebih makanan yang mengandung susu setiap hari, cenderung sulit hamil karena tidak adanya proses ovulasi. Sementara itu, mereka yang mengonsumsi makanan berlemak dan mengandung susu sekali tiap hari, hanya 27 persen yang mengalami masalah ini. Hasil penelitian ini dilaporkan dalam jurnal European Human Reproduction minggu ini. Namun para peneliti juga mengingatkan agar hasil riset ini jangan dipercaya seratus persen karena riset ini hanya didasarkan pada wawancara dengan responden perempuan, bukan riset ilmiah yang secara khusus meneliti es krim. “Inti dari publikasi hasil riset ini adalah agar perempuan tidak berlebihan mengkonsumsi es krim setiap harinya,” kata ketua peneliti, Dr Jorge Chavarro dari Harvard. Hasil penelitian ini juga dipertanyakan oleh kalangan para peneliti sendiri. Menurut mereka, para periset itu tidak berhasil menemukan kaitan antara infertiliti dan produk olahan susu secara umum. “Berat badan yang terlalu ekstrem, baik itu terlalu kurus atau terlalu gemuk, yang akan meningkatkan risiko sulit hamil,” kata Dr.William Gibbons, presiden Society for Assisted Reproductive Technology. Menurutnya, makan berlebihan memang tak baik, tapi diet terlalu ketat juga sama buruknya untuk proses reproduksi.
Es krim dapat atasi kanker :
Makanan yang dianggap menjadi salah satu penyebab obesitas atau kegemukan ini sedang dikembangkan untuk dijadikan resep mengobati kanker. Beberapa peneliti ilmuwan dari Universitas Auckland di Selandia Baru, bekerjasama dengan perusahaan susu terbesar Fonterra, saat ini sedang melakukan penelitian dan menciptakan obat pencuci mulut yang dapat memerangi efek samping dari kemoterapi pada penderita kanker. Es krim yang diberi nama Recharge, ini menggunakan bahan-bahan aktif dari produk susu untuk mengurangi diare, anemia dan kurangnya nafsu makan pada orang-orang yang sedang menjalani kemoterapi. Selain menemukan manfaat susu untuk penyembuhan pasien kanker, peneliti juga mendapatkan fakta jika susu yang terdapat dalam es krim diyakini dapat memulihkan kondisi kesehatan pasien kanker dengan cepat. Penelitian es krim ini terbagi atas dua uji klinis yang berfungsi untuk mengurangi berat badan dan memperbaiki sistim imun tubuh setelah kemoterapi. Dari beberapa penelitian yang dilakukan, boleh dibilang, penelitian ini merupakan penelitian pertama yang mengidentifiklasi sejumlah lemak susu dan protein susu dapat melindungi dari efek samping pemakaian obat kanker, dan bermanfaat untuk pemulihan kesehatan pasien. "Kedua komponen bioaktif susu dikembangkan untuk diisi ulang dan memiliki potensi unik untuk membantu tubuh dalam mengatasi efek samping dari kemoterapi," ujar Jeremy Hill, Kepala Kantor Teknologi Fonterra, seperti dilansir dari Telegraph, Lembaga penelitian kanker di Selandia Baru telah melakukan penelitian terhadap 10 pasien kanker yang bersedia menjadi sukarelawan atas penelitian ini. Peserta diberikan 100 gram es krim rasa stroberi setiap hari. Rasa stroberi jadi pilihan karena merupakan rasa yang digemari banyak orang. LactoPharma, mitra antara Fonterra dan Universitas menunjukkan dampak komponen susu bagi kesehatan. Mereka bersama-sama menginvestasikan US$2 juta atau sekitar Rp20 miliar untuk mengembangkan es krim tersebut. Es krim itu kini sedang diuji ulang dan dilakukan penelitian di pusat onkologi di daerah Whangarei, Auckland, Waikato, Palmerston North, Wellington, Christchurch, Dunedin dan Invercargill.
No comments:
Post a Comment