Friday, July 26, 2013

Songa Adventure


Outbond Adventure. Sebagai petualangan terakhir siswa-siswi kelas 6 selama dua hari sejak Jumat-Sabtu, 10-11 Juni 2011, di Pusat Pelatihan Rafting Songa Adventure, Probolinggo. Diikuti sekitar 40 siswa dan 12 guru serta salah satu orang tua wali murid yang mengawal rombongan peserta outbond secara terpisah sejak keberangkatan hingga tiba di tempat tujuan.

Outbond training kali ini di kemas berbeda dari outbond outbond yang lain. Agenda rutin tahunan kali ini sengaja dikemas menantang dengan didukung oleh aneka permainan tim, yang disajikan secara asyik dan meaningfull oleh tim instruktur dari sekolah yang dimotori oleh Ustad Achung dan beberapa guru pembimbing dengan persiapan yang sesingkat-singkatnya dan alat seadanya. Kegiatan outbond kali ini juga ada agenda Rafting. Kegiatan Rafting yang menantang uji nyali para peserta, bertujuan untuk membina mental siswa agar terbiasa sportif, kompetetif, dan berani dalam artian tidak mudah menyerah dalam menghadapi segala tantangan dan permasalahan.


Pagi itu, Jumat, 10 Juni 2011, Bus Pariwisata telah standby siap mengangkut rombongan peserta Outbond. Selama perjalanan, peserta dihibur oleh lantunan musik dari flashdisk salah seorang teman kami. Dan tak terasa di tengah perjalanan kami berhenti sejenak di masjid agung Probolinggo, yaitu masjid Jami' Alun-alun Probolinggo untuk melaksanakan sholat jumat bagi ustad dan para siswa laki-laki. Sedangkan siswa perempuan dan ustadah beraktivitas makan siang di track lapangan Alun-alun Probolinggo. Tampak setelah sholat jumat para ustad dan siswa laki-laki menikmati makan siangnya kemudian kita melanjutkan perjalanan menuju Songa Adventure.

Tak terasa bus memasuki area parkir di atas lahan Songa Training Centre dan dibantu ayah Hafidz (salah seorang wali murid yang sedari tadi mengawali bus rombongan kami) mengangkut barang-barang, seperti dispnser, jagung, alat permainan, tongkat pramuka dan masih banyak lagi di bawa menuju lokasi karena peserta masih harus turun sekitar 50 meter menuju Base Camp Songa. Kemudian semua langsung berkumpul di pendopo atas dan pembagian kamar.

Begitu selesai masuk kamar dan menaruh barang bawaannya masing-masing, mereka langsung keluar menikmati indahnya pemandangan dan penataan lokasi base camp yang sudah begitu banyak perubahan dibandingkan sebelum sebelumnya dan sudah tertata rapi. Mereka didampingi ustad dan ustadah turun ke sungai yang dipenuhi batu mulai batu yang paling kecil hingga batu yang paling besar pun juga ada. Mereka siap bermejeng ria dan saling foto bersama mengabadikan moment yang tidak bisa terlupakan.



Kemudian anak-anak dikumpulkan dan sebagian anak lainnya mandi karena habis basah-basahan main air dan njebur di sungai. Setelah itu pukul 16.00, masuk sesi pertama permainan sore. Ustad Achung telah mempersiapkan dan menyajikan sebuah permainan, yaitu Perang Sunsu. Perang Sunsu ini adalah permainan kelompok yang membutuhkan kerja sama dan strategi, agar bisa menang tetapi pasukan tidah harus mati semua, di medan perang yang dipenuhi dengan rajau bom.

Sebelum permainan di mulai, Ustad Achung membagi menjadi 4 kelompok dan mengingatkan bahwa bermainlah dengan bersungguh-sungguh, tapi jangan dipersungguh. Kalau dipersungguh, maka kalian akan menjadi mainan bagi permainan itu sendiri. Anak-anak mendengarkan dengan seksama dan serius. Tapi hal ini terjadi pada kelompok Hisyam dan Raditya, sehingga kalah dengan kelompok lain. Kekecewaan ini menjadi learning point refleksi bagi peserta lainnya pada saat sesi sholat maghrib.

Permainan di mulai. Masing-masing komandan tempur (siswa yang terbuka matanya) mengendalikan mesin (siswa yang tertutup matanya) agar bisa merebut bendera lawan dan di bawa ke markasnya. Mereka berperang agar terhindar dari serangan bom (rangkul) dan ranjau darat. Tugas mesin tempur adalah mendengar instruksi komandan yang mengendalikannya ddengan meneriakkan maju, mundur, ke kanan, ke kiri, lompat, serong, tembak, dan seterusnya.

Permainan berlangsung seru. Seiring waktu, tiap kelompok mulai memahami strategi permainan. Berbagai cara dan strategi muai diterapkan dengan bervariasi, sehingga mereka tidak harus mengeluarkan semua mesin tapi hanya 2 mesin saja mereka sudah bisa membagi tugas menjadi penghalau dan pengambil bendera serta saling mengamankan tim dari serangan lawan. Permainan ini membuat ustad dan ustadah juga tidak mau kalah dengan para siswanya. Mereka juga ikut mencoba permainan ini hingga tak terasa waktu sudah menjelang senja.

Setelah mandi dan sholat jamak qasar maghrib-isya' dilanjutkan dengan refleksi singkat oleh Ustad Ain dan Ustad Achung mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam permainan Perang Sunsu, yang sarat makna tentang konsep kerjasama, kepedulian, empati, berpikir taktis, dan prediktif. Rasa nyaman dan tidak nyaman (ketika mata tertutup). Dari permainan ini pula, tampak sekali sifat, model, dan gaya masing-masing individu dalam mengendalikan perilaku sesuai alam bawah sadar yang tak sadar keluar semua tanpa pretensi dan rekayasa dari perilaku yang bersangkutan. Dan titik tolak ini, diharapkan bisa jadi model bermain dan berinteraksi antar teman di suatu hari kedepn. Lakukan sebanyak-banyaknya kesalahan disini tapi ketika sudah di kehidupan nyata, jangan sekali-kali melakukan kesalahan yang sama dan berulang-ulang. Tanggung resikonya! Tegas Ustad Achung. Kemudian dilanjutkan makan malam bersama dan sesi api unggun.

Acara api unggun di pandu oleh Ustad Iir dan Ustad Ain, dimana peserta terbagi dalam 7 kelompok yang nantinya akan tampil menghibur antar mereka dan disaksikan oleh guru pendamping. Tapi sebelumnya, Ustad Achung dan Ustadah Elok memandu mereka bernyanyi api unggun ketika api unggun sudah berkobar panas serta menyanyikan lagu anak-anak secara bersambung. Dan disajikan permainan Limbo dan Jumping Rope, mereka harus berjalan mendongak menghindari tali secara bergantian dan ketika tali diputar maka mereka harus melompat tepat agar tidak kecantol tali.

Sedangkan di sisi lain ustadah pendamping lainnya dan dibantu beberapa siswa membakar jagung dan ketela untuk dibagikan kepada para peserta yang mau setelah capek dan berkeringat kena hangatnya api unggun. Sambil bergantian masing-masing kelompok tampil dengan iringan lagu. Mereka bernyanyi dan menari dengan penuh kenangan yang indah.




Yang menjadi talent show malam itu adalah tari korea dan vocal grup yang tampil heboh dan tak disangka anak-anak bisa atraktif menari tarian modern. Serta tampilan joget Ustad Ain yang diiringi musik dari peserta yang tampil tak kalah hueebohhh dari anak-anak lainnya. Kegiatan di hari pertama berakhir pada waktu pukul 21.30. Semua peserta di harap tidur karena esok harinya masih ada kegiatan yang tak kalah seru dan cukup menguras tenanga. Maka dari itu malam ini siswa diharapkan cukup istirahat agar besok dapat mengikuti kegiatan dengan lancar.


Hari kedua, Sabtu, 11 Juni 2011. Setelah sholat subuh berjamaah dan sedikit refleksi dari Ustad Ain dan Ustad Achung, acarapun dilanjutkan dengan Stretching, senam pagi. Kegiatan ini dipandu oleh Ustad Hanif dan Ustad Hari. Dan dilanjutkan dengan institut dadakan yaitu Dana, salah satu teman kami. Ia memimpin tari ala Norman Kamaru dan diiringi musik Chaiya chaiya - Sharukh Khan. Dan terakhir senam di tutup dengan senam muka, mengikuti gaya Ustad Achung yang wajahnya diacak-acak hingga hidung mata mulut naik turun geser kanan kiri. Ditutup dengan lompat bersama sambil berteriak sekeras-kerasnyaaa. Kemudian acara dilanjutkan dengan sarapan pagi bersama di pendopo.

Setelah kenyang dengan santapan pagi hari ini, tim instruktur dari songa sudah siap menyambut dan membriefing peserta untuk kegiatan rafting. Anak-anak sudah ditentukan kelompoknya dan pendampingnya pun juga sudah ditentukan. Ketika sudah lengkap mereka berkumpul di lapangan dan siap mendengarkan briefing dari tim songa. Setelah semua siap kami di angkut pick up untuk dibawa ke tempat starting point meluncur dengan boat (perahu).


Setelah sampai di tempat start kami memakai perlengkapan raftaing agar badan kita tidak ada yang luka saat berkegiatan rafting berjalan dan kami siapp meluncurrrr menggunakan boat yang sudah di siapkan oleh tim Songa

Dan kami siap meluncurrrrrrrrr... bye kawan selamat mencoba sendiri yaaa hehehe ;D



#ini ceritaku apa ceritamu?
#hehe guyon rek guyon ;)

No comments:

Post a Comment